Dewasa ini, ditengah meredupnya sinar kenari, burung paruh bengkok hadir menjadi idola baru. Burung paruh bengkok (Psittacidae) termasuk salah satu burung yang kini populer dipelihara oleh pehobi. Baik sebagai burung kicauan atau sekedar burung hias, layaknya pot cantik pemanis sudut rumah.

jenis burung paruh bengkok
jenis burung paruh bengkok

Sesuai harafiahnya, jenis burung ini memang memiliki bentuk paruh yang bengkok. Sisi paruh bagian atas dan bawah burung ini bengkok layaknya tang pemotong kawat atau biasa disebut catut. Seperti halnya alat catut, paruh bengkok memiliki keuntungan bisa dengan mudah memecahkan aneka biji yang mana merupakan makanan utama burung ini.

Berbicara tentang habitat burung paruh bengkok, ada beberapa jenis burung ini yang hidup di Indonesia. Pengelompokkan ini berdasarkan cara makan, bentuk lidah, warna bulu dan bentuk bulu di bagian kepala yang mirip rambut (jambul), yakni Betet, Nuri dan Kakatua. Hampir semua jenis Kakatua sudah masuk dalam kategori satwa dilindungi.

Beralih dari jenis paruh bengkok yang cukup vintage tersebut, pehobi saat ini masih berkesempatan memelihara jenis paruh bengkok lainnya yang populasi masih cukup banyak. Diantaranya burung parkit dan dan burung cinta atau lovebird. Apabila sedikit diperhatikan bentuknya, burung parkit ini akan sangat mirip dengan pendahulunya yakni burung Kakak Tua, hanya saja Parkit kalah di sisi postur yang lebih kecil. Tidak hanya itu, jenis burung pemakan biji-bijian ini juga mirip dengan burung Betet dan Bayan. Mengapa? karena memang dari silsilah parkit memiliki kerabat yang dekat dan termasuk salah satu varian dari kedua burung tersebut.

Tidak dipungkiri memang, saat ini parkit termasuk burung paruh bengkok yang sangat populer dipelihara dan mampu survive tanpa mengenal musim atau tren. Pembawaanya yang indah dengan perpaduan berbagai warna yang eksotis, parkit menjadi burung yang terus eksis. Tetap menjadi salah satu burung kicau pilihan para penghobi, meskipun burung jenis lain tengah moncer saat ini.

sepasang burung parkit
sepasang burung parkit

Dari sisi harga, burung parkit rata rata dibanderol relatif terjangkau dibanding burung Lovebird. Inilah yang membuat Parkit tetap bertahan dan kerap dicari.

Saat ini, burung Parkit yang beredar di pasaran ada beberapa jenis, antara lain, jenis Albino dan Lutino mata merah yang mayoritas memiliki warna bulu putih dan kuning. Sepasang burung Parkit jenis ini berkisar Rp 100-150 ribu. Sementara itu untuk jenis biasa, dengan warna bulu campuran antara biru, hijau dan kuning dijual rata-rata sepasang Rp 65-100 ribu.

 

Nuri, paruh bengkok hias yang cerdas

burung nuri hijau
burung nuri hijau

Selain parkit yang mulai melangit, burung nuri menjadi burung paruh bengkok berikutnya yang juga populer dipelihara. Perpaduan warna bulu yang cerah dan bervariasi, ada merah, hijau, kuning, biru. Tingkah polahnya yang lucu dan senang bergelantungan di ranting dengan tumpuan paruh bengkoknya membuat burung ini semakin menggemaskan.

Nuri merupakan bagian dari keluarga psittacidae atau bayan sejati atau parrot, yang termasuk dalam ordo psittaciformes. Habitat burung nuri  banyak dijumpai di wilayah Indonesia Timur, seperti Maluku, NTB, Papua dan sebagian Kalimantan. Di alam liar burung ini gemar memakan nektar bunga dengan memanfaatkan bulu-bulu yang terdapat di ujung lidahnya. Salah satu keunggulan burung ini adalah cerdas dan bisa dilatih ketangkasan. Misalnya dilatih membawa bola kecil, menggeser papan, terbang berkeliling kemudian bertengger di lengan pemiliknya. Keunikan inilah yang kemudian menempatkan Nuri sebagai salah satu burung hias yang dianggap cerdas.

 

Semoga bermanfaat.