
Burung yang satu ini termasuk dalam tipe burung pemakan biji-bijian (granivora). Terdapat tiga spesies burung manyar yang sudah teridentifikasi di Indonesia, yaitu manyar tempua (ploceus philippinus), manyar emas (ploceus hypoxanthus) dan manyar jambul (ploceus manyar). Burung ini juga dikenal sebagai burung penganyam atau weaver bird yang memiliki bentuk sarang unik yang dibuat sendiri.
Burung ini sangat terampil dan sabar dalam menenun ranting dan dedaunan menjadi ‘rumah’ yang indah. Seringkali burung ini ‘bekerjasama’ dengan burung camar dalam membuat sarang di cabang pepohonan yang sama. Sarang yang indah juga dijadikan senjata andalan manyar jantan untuk menarik hati manyar betina. Walaupun kadang sarangnya dirusak oleh burung parkit yang singgah, burung ini tetap memperbaiki kembali sarangnya seperti sedia kala. Sebuah spesies berjiwa seni tinggi bukan?
Karakteristik Burung Manyar
Burung manyar jantan dan betina memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Si betina memiliki warna yang kusam sedangkan yang jantan cenderung didominasi warna kuning, kemerahan atau hitam di sekujur tubuh. Mahkota burung betina berwarna kecoklatan dengan warna paruh kuning sedikit kemerahan. Manyar jantan juga memiliki warna yang cerah dan mahkota berwarna keemasan. Di bagian dada hingga perutnya berwarna putih disertai semburat coklat. Dilihat dari morfologi tubuh, keduanya memiliki ukuran yang sama yaitu sekitar 15 centimeter.
Manyar memiliki karakteristik kekerabatan yang dekat dengan burung jenis finch yang merupakan burung passerine kecil yang bisa berkicau dengan indah. Manyar hidup secara bergerombol dengan kelompoknya. Suaranya yang merdu terdengan lebih nyaring dari burung yang sarangnya lebih tinggi. Suara itu dibalas secara bersahutan oleh kawan sekelompoknya. Seringkali suara manyar diadopsi oleh burung lain seperti cucak hijau, kenari dan murai batu yang menjadikannya lebih istimewa. Burung manyar banyak dipelihara oleh pecinta burung dan dimaster dengan suara burung lain agar makin elok.
Kiat Memelihara Burung Manyar
Bagi anda pecinta burung bernyanyi, manyar bisa dijadikan salah satu alternatif untuk dipelihara. Makanan burung ini sangat sederhana. Selain biji-bijian, ia juga makan serangga kecil. Biasanya, manyar mencari makan di semak-semak. Nah, anda juga bisa memaster burung manyar peliharaan anda. Memasternya akan lebih mudah jika manyar masih berwujud piyik karena daya ingatnya akan suara lebih kuat. Tidak heran jika para penggemar burung suka merawatnya sejak dini, sebab ketika dewasa burung ini akan memamerkan ‘koleksi’ suara isiannya yang diingat sejak masih kecil.
Namun, untuk mewujudkan semua itu dibutuhkan perhatian, kesabaran dan keuletan ekstra dari si pemilik burung dalam melatihnya. Sebaiknya anda memilih burung manyar piyik yang jinak. Setelah kenyang diberi pakan, barulah dilakukan pemasteran saat burung istirahat atau saat burung sedang aktif. Bisa menggunakan rekaman media mp3 atau suara burung masteran.
Perkembangbiakan Burung Manyar

Musim kawin manyar biasanya berlangsung antara bulan April hingga Oktober. Musim kawin ditandai dengan lengkingan keras sebagai isyarat agar burung yang lain mencari bahan untuk merangkai sarang. Manyar dapat membuat sarang secara berkelompok dan setelah jadi, sarangnya akan terpisah menjadi beberapa blok. Semakin bagus sarangnya, maka si manyar betina akan makin terpikat untuk hidup bersama di sarang yang dibuatnya.
Ada kalanya sang betina tidak tertarik dengan bentuk sangkar itu. Maka, manyar jantan secara naluriah akan memperbaiki sarangnya agar lebih menarik. Untuk melindungi telurnya dari santapan predator, burung manyar membuat jebakan yang mengelabui musuhnya. Mereka dengan pintarnya dapat menyembunyikan telurnya di bagian tertentu.
Semoga bermanfaat.